Jangan
Jangan dekati aku karena iba; aku tak sudi. Jangan sapa aku karena kasihan; aku tak sudi dikasihani. Jangan mencariku karena rasa bersalah; aku tak pernah mencari pembenaran. Sungguh, aku jauh lebih siap mengikhlaskan dan melepaskanmu daripada memilikimu.. Aku pernah mengikhlaskanmu satu kali, pernah mengikhlaskanmu dua kali, pernah mengikhlaskanmu tiga kali. Dan aku rasa, untuk seterusnya, aku akan selalu siap untuk mengikhlaskanmu.. Aku siap. Jauh lebih siap dibanding berjalan bersamamu yang pernah kurasakan satu kali, Sebentar, memang, namun meninggalkan jejak tanya yang tiada habis. Aku sering berfikir apakah ini cinta atau hanya penasaran diriku yang pernah tertolak bahkan sebelum mengajukan pertanyaan, dan yang diminta bungkam sebelum bisa memberi penjelasan. Kadang rasanya aku benci. Bukan membencimu, tapi membenci rasa dan nuansa yang entah-apa-namanya-ini yang terus terjadi berulang kali. Aku kesal, karena keyakinan yang sudah kuambil seiring luka yang kut...