Memaafkan dan Melupakan (?)
Tadi, tiba-tiba saja saya teringat dengan kenyataan bahwa laptop (jg kamera) sya dlu pernah hilang entah kemana. Besar kemungkinan dicuri orang.. ketika saya mengingat-ingatnya, dn berusaha mengingat kembali apa yg dulu sya rasakan, entah gimana perasaan sakit hati dn marah yg dulu sya rasakan agak terasa jg. Ada sesuatu yg tiba2 muncul di dada. Tidak menyesakkan sekali, memang, namun cukup mmbuat sya bertanya: jangan-jangan sya blum bisa mengikhlaskan barang2 sya tersebut, dan juga sya blm bs memaafkan orang(-orang) yg mengambil barang2 itu. Saya (atau kita) seringkali mendengar kalimat “aku memaafkan, tapi tidak melupakan”. Bahkan mungkin diantara kita ada yg memegang prinsip itu: memaafkan namun tdk melupakan. Sya rasa pilihan utk bersikap seperti itu adalah kemerdekaan setiap pribadi. Akan tetapi sya (sebenarnya sejak dulu) mempertanyakan akan hal tersebut. Dulu, saya meragukan ketulusan seseorang yg memilih untuk memberi maaf namun enggan untuk melupakan. Namun...