Tipe-Tipe Orang yang Ditraktir Makan!
Dalam gaya hidup
anak muda zaman sekarang, kegiatan “mentraktir” bukanlah hal yang asing. Ada banyak
momen ketika seseorang dituntut untuk mau mentraktir orang lain atau
teman-temannya: mulai dari baru jadian, baru dapat kerja, baru gajian, ulang
tahun, ulang tahun perkawinan, ulang tahun perceraian, semua seringkali menjadi
momen yang memaksa orang untuk mentraktir.
Bentuk traktiran
yang paling umum adalah traktiran makan. Kalian semua pasti pernah kan
ditraktir makan? Pernah memperhatikan gaya-gaya orang ketika ditraktir?
Berdasarkan pengalaman saya mentraktir dan ditraktir, berikut saya sampaikan 5
tipe orang-orang ketika ditraktir makan..
Pertama, Tipe Oportunis
Orang tipe ini
benar-benar memanfaatkan momen ditraktir dengan sebaik-baiknya. Maka itu ia akan
memilih menu apapun yang ia rasa akan sulit atau mustahil untuk dinikmati jika
tidak ada momen penraktiran ini. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: 1)
Memilih menu yang termasuk kategori mahal, mewah, atau berharga tidak rendah.
Misalnya, saat ada makan-makan di warung kopi ia memilih untuk memesan tenderloin steak atau memesan sekaligus
menu appetizer, main course, dan dessert;
2) Memilih menu porsi diluar batas normal. Misalnya, memesan jus Alpukat 2
gelas plus es teh 2 gelas, dan 3 gelas air es; dan 3) Membeli sesuatu yang
sifatnya di luar kelaziman rumah makan. Misalnya, meminta rokok 3 bungkus, plus
3 buah korek api. Tak lupa membawa pulang tusuk gigi....
Intinya seorang tipe
oportunis tidak akan repot-repot memikirkan keadaan orang yang mentraktir,
apakah yang mentraktir juga makan mewah, makan secukupnya, atau tidak makan
sama sekali. “toh dia sudah mau dan mampu mentraktir”, begitu pikir orang tipe
ini. Perlu diketahui, beberapa orang tipe ini juga akan dengan senang hati
mentraktir orang-orang lain dengan gila-gilaan. Itu sebabnya ia berani
gila-gilaan. Tapi beberapa orang lain jangankan mentraktir gila-gilaan, mau
mentraktir orang saja jarang-jarang. Nah untuk mereka yang seperti itu, nama
lainnya adalah tipe orang yang tidak tahu diri..
Kedua, Tipe Sungkan
Orang tipe ini
akan menjadikan pesanan orang yang mentraktir sebagai patokan. Baginya memesan
menu yang lebih mewah, mahal, atau enak dari orang yang mentraktir adalah
sebuah kebiadaban yang tak termaafkan. Maka itu ia rela menahan keinginannya
untuk menikmati sesuatu hanya demi tidak memesan menu lebih mewah daripada yang
mentraktir.
Contoh kasus: Si
A mentraktir teman-temannya makan di sebuah restoran western, yang menyajikan menu-menu khas dunia Barat. Si B sudah
begitu antusias dan membayangkan bagaimana ia akan memakan 1 piring spaghetti
atau sejenisnya, memakan jenis-jenis masakan kentang, mencoba salad, dan
meminum anggur (wine) yang
menyegarkan. Akan tetapi ternyata si A, sebagai orang yang mentraktir, hanya
memesan 1 piring salad buah dan air mineral karena ia sedang dalam program
diet. Dalam kondisi seperti itu, hancurlah mimpi-mimpi si B sebagai orang tipe
sungkan. Pada akhirnya ia hanya akan memilih memesan 1 sphagetti dan segelas es
teh... Ia sungkan memesan lebih mahal daripada yang mentraktir. Kalaupun lebih
mahal, ia akan mengusahakan agar selisihnya tak jauh-jauh amat. Yah begitulah!
Ketiga, Tipe Pengikut
Tipe ini adalah
orang yang really have no idea akan memesan
apa ketika ditraktir. Biasanya ia akan ikut saja apa yang dipesan oleh
orang-orang lain. Ini bisa karena beberapa kemungkinan, misalnya: (1) Ia bingung karena tidak familiar
dengan menu yang ada di tempat makan. Contohnya, seorang yang sehari-hari makan
warteg dan nasi padang pasti kebingungan ketika makan di tempat makan Jepang
atau Korea; (2) Ia memang tidak
punya pendirian, jadi ikut saja apa yang orang pesan; (3) ia lagi malas berfikir karena sedang banyak pikiran, seperti
sedang galau karena skripsi atau karena pacar atau karena calon pacar atau
karena calonnya calon pacar…..; (4)
ia lagi pdkt dengan orang lain yang jg sedang ditraktir. Jadi menunya
disama-samakan gitu biar terlihat sejiwa; dan (5) ia diam-diam adalah tipe sungkan sebagaimana yang telah
dipaparkan di atas.
Keempat, Tipe Apa Adanya
Seperti namanya,
orang tipe ini akan apa adanya saja ketika ia ditraktir. Ia tidak akan
repot-repot memilih menu yang paling mahal dan paling enak, atau sibuk
memikirkan dan menunggu menu apa yang akan dipesan oleh orang yang ditraktir.
Orang tipe ini akan memesan menu yang merupakan makanan atau minuman
favoritnya.
Contoh, si A
adalah orang yang apa adanya. Dalam sebuah acara pentraktiran di resto yang
cukup terkenal dan mahal, ia menemukan sebuah menu favoritnya: petai goreng.
Tanpa pikir dua kali, ia akan memesan menu itu. Bodo amat dengan prinsip aji mumpung atau fakta bahwa petai itu
dapat merusak selera makan khalayak ramai. Asalkan dia suka, itulah yang
dipesannya. Demikianlah orang yang apa adanya.
Kelima, Tipe Jaim atau (Sok) Keren
Orang dengan
tipe ini biasanya adalah orang yang cukup cakap dalam melihat situasi. Yang utama
baginya bukanlah memesan makanan mahal, enak, atau makanan yang ia suka, tapi
memesan makanan yang menurut analisisnya membuat yang makan bisa terlihat
keren a.k.a gaul. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut:
(1). Ini yang cukup lazim, memesan makanan
yang berkelas. Mirip dengan tipe oportunis di atas, bedanya hanya di motivasi
dan kepentingan yang ada di baliknya dan tentunya berbeda juga dari kuantitas
menu yang dipesan;
(2) Tidak akan
membiarkan piring bersih dan kinclong. Orang tipe ini lazimnya akan menyisakan
sedikit makanan di piring. Misalnya ketika memesan steak, akan menyisakan satu
potong kecil daging terbiarkan sendiri terpaku menatap langit;
(3)
Memperhatikan table manner. Ia tidak
akan menggunakan sendok sup untuk memakan nasi atau sendok nasi untuk memotong
steak. Badannya akan tegak, giginya tak akan terlihat ketika mengunyah,
tangannya tak akan menyentuh meja (apalagi menyentuh makanan), dan makannya tak
akan terburu-buru meskipun ia kelaperan setengah mati. Senioritas dan kecakapan
seorang tipe jaim paling mudah terlihat di sini. Yang masih awam dan junior
tapi berusaha jaim akan mudah terlihat di ciri-ciri ini. Tapi untuk menghargai
mereka, biarkanlah mereka belajar dari
kesalahan-kesalahan mereka…..;
dan (4) Beberapa
akan dengan sengaja memesan menu yang
tidak lazim agar terlihat berbeda dan keren. Misalnya, saat cuaca sedang
dingin-dinginnya dan orang-orang memilih untuk memesan minuman yang hangat,
orang tipe ini justru memesan ice milkshake
plus air es. Baginya, menjadi berbeda (sekalipun ekstrem) adalah hal yang
keren..
Yak! Demikianlah
ada lima tipe orang-orang ketika ditraktir. Bisa jadi masih ada tipe lain yang
luput dari pengamatan saya. Atau bisa juga kelima tipe di atas dieksplorasi
lebih jauh. Anyway, dari kelima tipe di atas, kamu masuk yang mana?? J





Komentar
Posting Komentar